Selasa, 15 Juni 2010

sebuah perenungan dilematis

Gak tau kenapa aq sampai terlalu memikirkan hal2 yang bagi sebagian orang tak perlu dipikirkan…
apalagi melihat kondisi sekarang ini. Selain kondisi ekonomi yang fluktuatif/ tidak menentu diperparah oleh kinerja aparat pemerintah yang amburadul dan sangat mengecewakan..(maaf buat kwn2 yg merasa aparat pemerintah)…
Hampir semua instistusi/ departemen melakukan korupsi dari pusat sampai daerah..
Sekarang kepercayaan masyarakat yang sudah sangat luntur pada pemerintah, terlebih sejak beberapa kasus terkuak sehingga saling serang dan bela pun terjadi…..
Kadang aku tak habis pikir……kenapa bisa terjadi seperti ini???...(walau sejatinya ini sudah jalan yg terbaik dari Nya)…..
aneh..aneh…parah…dan dilematis juga akhirnya bagiku…..
….
Keinginan tuk mencari uang/ pendapatan yang “benar2 halal” dan terjebak dalam system dinegara “aneh” ini……
…..
Awalnya aq berpendapat , ketika kita bekerja disuatu tempat, dimana kita bisa bekerja / masuk dengan cara yang wajar/pas/halal dan bekerja sesuai aturan yang benar maka kita berhak atas gaji/ uang dari hasil jerih payah tadi…dan ini “dulu” menurutku halal…tapi setelah aq coba tuk merenung dan mengkaji kembali…sehingga menimbulkan sebuah pertanyaan (yg sebenarnya masih aku cari jawabannya sampai sekarang)..” perlukah kita tau sumber uang dari gaji/ pendapatan yang kita terima??”..
Salah satu contoh..
..bekerja sebagai “data entry” disebuah perusahaan…… kalo perusahaannya bener (dari segi aktivitas yg bisa dilihat dari cara kerja nd cara mendapatkan pemasukannya gak bertentangan dgn agama/halal, ex: perushaan jasa transportasi, usaha pertanian dll).. dan bagaimana jika kita bekerja di sebuah diskotik??? Or perushaan lain yang mendapatkan pemasukannya dari cara2 yang gak bener???..(ex: penipuan/bohong/menghalalkan segala cara)…”bagaimana dengan penghasilan yang didapat??......
Emang kalo kita gak tau ttg sumber pemasukan tadi “sedikit” tidak menjadi masalah, tapi kita punya akal tuk berfikir nd mencari tahu…..!!
……………..
Dulu PNS salah satu pekerjaan yang menurutku bisa lebih baik/halal..(mungkin ini hikmah dari kegagalan q ikut tes cpns beberapa kali, jadi aq bisa melihatnya sebelum aq benar2 memutuskan masuk ke system Negara “aneh” ini)….
Asal kita bekerja dengan baik dan sesuai prosedur kemudian terima gaji yang menjadi hak kita aja, jangan korupsi or melakukan tindakan menyeleweng lainnya…maka itu “halal” (menurutku dulu)..
Tapi perlukah kita dari mana sumber uang yang kita terima dari Negara itu??...
….
…Negara mendapatkan pendapatan/uang dari pajak/ retribusi dan keuntungan dari badan2 usaha… tapi sadarkah bahwa didalamnya termasuk uang dari retribusi barang2 “haram”.., ex: retribusi miras, diskotik,lokalisasi, perjudian, dan dari hasil penggusuran warga negara (yg akhirnya hidup mereka terlunta2..)..serta pemerasan terhadap rakyat yg dilegalkan dgn undang2 yg bernama “pajak” (tanpa pandang bulu masyarakat yg hidup pas2an juga diwajibkan bayar pajak, dan hasil pajak tsb tdk dirasakan langsung kebaikannya oleh masyarakat kalangan bawah), dll……

…..wajarkah kalo aq mengatakan sekarang aku hidup dinegara yang “aneh”…

..sungguh sebuah pilihan yang dilematis….
…..
Semoga Tuhan memberikan petunjukNya..aminn…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar