Minggu, 23 November 2008

Bila Al Qur'an bisa bicara !

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawansejatiku.
Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci Aku kau pegang, kau junjung
dan kau pelajari Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari.
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra.


Sekarang engkau telah dewasa...Nampaknya kau sudah tak berminat lagi
padaku... Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...? Menurutmu barangkali
aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu. Atau menurutmu aku hanya untuk
anak kecil yang belajar mengaji saja?


Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana
menyimpannya. Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu.
Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa. Atau aku
kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan
syetan. Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam
kesepian. Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.


Dulu...pagi- pagi...surah- surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman.
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di
surau..... Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca
Koran pagi atau nonton berita TV. Waktu senggang..engkau sempatkan membaca
buku karangan manusia. Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari
Allah Yang Maha Perkasa. Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau
lupakan... Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca
pembuka surah2ku (Basmalah). Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik
duniawi. Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat
padaku di laci mobilmu. Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke
stasiun radio favoritmu. Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang
senantiasa melantunkan ayatku. Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca
sebelum kau mulai kerja. Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu. Jarang
sekali engkau putar ayat-ayatku melantun. E-mail
temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan. Engkau terlalu sibuk
dengan urusan duniamu. Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar
melupakanku. Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV.
Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga. Di
depan komputer berjam-jam engkau betah duduk.


Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah. Waktupun cepat
berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari. Mengumpul debu dilapisi
abu dan mungkin dimakan kutu. Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku
kembali Itupun hanya beberapa lembar dariku. Dengan suara dan lafadz yang
tidak semerdu dulu. Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi
setiap membacaku.Apakah Koran, TV, radio ,komputer, dapat memberimu
pertolongan ? Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba.
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya.Hanya dengan ayat-ayat
Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya. Sekarang engkau
begitu enteng membuang waktumu...


Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu... Dan akhirnya kubur sentiasa
menunggu kedatanganmu… Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu. Bila aku engkau baca selalu dan
engkau hayati... Di kuburmu nanti....Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan
tampan.Yang akan membantu engkau membela diri. Bukan koran yang engkau baca
yang akan membantumu.


Dari perjalanan di alam akhirat.Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu.
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu. Peganglah aku lagi . ..
bacalah kembali aku setiap hari. Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah
ayat suci.Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui.
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.


Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...Jangan lupa bawa kaset
yang ada ayatku dalam laci mobilmu. Letakkan aku selalu di depan meja
kerjamu. Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu. Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku...., setiap datangnya pagi dan sore hari. Seperti
dulu....dulu sekali... Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos... Di surau
kecil kampungmu yang damai Jangan aku engkau biarkan sendiri.... Dalam bisu
dan sepi....

Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi. Mahabijaksana. Semoga
bermanfaat. Anda ingin menjadi
DA'I SEJUTA E-MAIL, tolong anda kirimkan
artikel ini kepada sesama muslim, baik keluarga, sahabat dan siapapun yang
anda kenal atau silakan cetak untuk bacaan keluarga di rumah.

Terima kasih.

Wa Billahit-taufiq wal-hidayah
Wassalamualaikum wr.wb
"Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk duniamu,
Utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk akhiratmu

Minggu, 16 November 2008

CINTA LAKI-LAKI BIASA (True Story)

Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan
kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu.
Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui,
gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya,
melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga,
dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya.

Kenapa? Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan.

Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang
yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi.
Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu.

Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah,
lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt.
Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas.
Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana.
Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!

Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik,
kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu.
Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap.
Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli
untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul,
bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya
yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka.

Kamu pasti bercanda!

Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua,
disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa
dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda.

Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo
dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!

Nania serius! tegasnya sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Rafli memang melamarnya.

Tidak ada yang lucu, suara Papa tegas, Papa hanya tidak mengira Rafli berani melamar
anak Papa yang paling cantik!

Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah pertanda baik.
Perkiraan Nania tidak sepenuhnya benar sebab setelah itu berpasang-pasang mata
kembali menghujaninya, seperti tatapan mata penuh selidik seisi ruang pengadilan
pada tertuduh yang duduk layaknya pesakitan.

Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan? Mama mengambil inisiatif bicara,
masih seperti biasa dengan nada penuh wibawa,
maksud Mama siapa saja boleh datang melamar siapapun,
tapi jawabannya tidak harus iya, toh?

Nania terkesima.

Kenapa?

Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik.

Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami. Mulai dari ajang busana,
sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi seprovinsi.
Suaramu bagus!

Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur.
Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang,
kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau!

Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia kasihi, Papa, kakak-kakak,
dan terakhir Mama. Takjub dengan rentetan panjang uraian mereka
atau satu kata 'kenapa' yang barusan Nania lontarkan.

Nania Cuma mau Rafli, sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak.

Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka,
melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah.

Tapi kenapa?

Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa,
berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yg amat sangat biasa.

Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya.

Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania!

Cukup!

Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi
menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia.
Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang
dengan melihat pencapaiannya hari ini?

Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli.
Barangkali karena Nania memang tidak tahu bagaimana harus membelanya.
Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak 'luar biasa'.
Nania Cuma punya idealisme berdasarkan perasaan yang telah menuntun Nania
menapaki hidup hingga umur duapuluh tiga. Dan nalurinya menerima Rafli.
Di sampingnya Nania bahagia.

Mereka akhirnya menikah.

***

Setahun pernikahan.

Orang-orang masih sering menanyakan hal itu,
masih sering berbisik-bisik di belakang Nania,
apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli.
Jeleknya, Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli
agar tampak di mata mereka.

Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli,
begitu besar hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan,
tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania.
Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia.

Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania.

Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan.

Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat tak percaya.

Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis secantikmu! Kamu adik kami yang tak hanya cantik,
tapi juga pintar! Betul. Kamu adik kami yang cantik, pintar, dan punya kehidupan sukses!

Nania merasa lidahnya kelu. Hatinya siap memprotes.
Dan kali ini dilakukannya sungguh-sungguh. Mereka tak boleh meremehkan Rafli.

Beberapa lama keempat adik dan kakak itu beradu argumen.

Tapi Rafli juga tidak jelek, Kak!
Betul. Tapi dia juga tidak ganteng kan?

Rafli juga pintar!
Tidak sepintarmu, Nania.

Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan. Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses.
Tidak sepertimu.

Seolah tak ada apapun yang bisa meyakinkan kakak-kakaknya,
bahwa adik mereka beruntung mendapatkan suami seperti Rafli. Lagi-lagi percuma.

Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli!
Kamu sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk menghidupimu.

Teganya kakak-kakak Nania mengatakan itu semua.
Padahal adik mereka sudah menikah dan sebentar lagi punya anak.

Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu tak juga berhenti.
Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang anak, satu lelaki dan satu perempuan.
Keduanya menggemaskan. Rafli bekerja lebih rajin setelah mereka memiliki anak-anak.
Padahal itu tidak perlu sebab gaji Nania lebih dari cukup untuk hidup senang.
Tak apa, kata lelaki itu, ketika Nania memintanya untuk tidak terlalu memforsir diri.
Gaji Nania cukup, maksud Nania jika digabungkan dengan gaji Abang.

Nania tak bermaksud menyinggung hati lelaki itu.
Tapi dia tak perlu khawatir sebab suaminya
yang berjiwa besar selalu bisa menangkap hanya maksud baik..

Sebaiknya Nania tabungkan saja, untuk jaga-jaga.
Ya? Lalu dia mengelus pipi Nania dan mendaratkan kecupan lembut.
Saat itu sesuatu seperti kejutan listrik menyentakkan otak dan membuat pikiran Nania cerah.


Inilah hidup yang diimpikan banyak orang. Bahagia!

Pertanyaan kenapa dia menikahi laki-laki biasa, dari keluarga biasa,
dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa,
dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa,
tak lagi mengusik perasaan Nania. Sebab ketika bahagia,
alasan-alasan menjadi tidak penting.

Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di kantor semakin gemilang,
uang mengalir begitu mudah, rumah Nania besar, anak-anak pintar dan lucu,
an Nania memiliki suami terbaik di dunia. Hidup perempuan itu berada di puncak!

Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra.
Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania,
bisik Papa dan Mama.

Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik.
Cantik ya? dan kaya!

Tak imbang!

Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih,
tapi Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli.
Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yang kian membukit dari hari ke hari.

Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak.
Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu,
tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.

***

Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu dari waktunya.

Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan!

Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania.
Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit
yang teramat sangat. Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam,
mereka akan segera melihat si kecil.

Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit.
Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi,
dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur.
Sementara kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang datang.

Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan jam setelah obat pertama,
Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan.
Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit.
Tapi pembukaan berjalan lambat sekali.

Baru pembukaan satu. Belum ada perubahan, Bu. Sudah bertambah sedikit,
kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan.

Sekarang pembukaan satu lebih sedikit. Nania dan Rafli berpandangan.
Mereka sepakat suster terakhir yang memeriksa memiliki sense of humor yang tinggi.

Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua. Ketika pembukaan pecah,
didahului keluarnya darah, mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu kelahiran
akan mengikuti setelah ketuban pecah. Perkiraan mereka meleset.

Masih pembukaan dua, Pak! Rafli tercengang. Cemas.
Nania tak bisa menghibur karena rasa sakit yang sudah tak sanggup lagi ditanggungnya.
Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya.

Bang? Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua kehidupan.

Dokter?

Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar.

Mungkin? Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu?
Bagaimana jika terlambat?

Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran.
Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi.
Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.

Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih.
Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter
itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak.
Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun. Terakhir,
telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan di sekitarnya,
dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan diri.

Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya.
Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir.

Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat.

Pendarahan hebat!

Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah.
Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah!
Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis.

Mama Nania yang baru tiba, menangis. Papa termangu lama sekali.
Saudara-saudara Nania menyimpan isak, sambil menenangkan orangtua mereka.

Rafli seperti berada dalam atmosfer yang berbeda.
Lelaki itu tercenung beberapa saat, ada rasa cemas yang mengalir di pembuluh-pembuluh
darahnya dan tak bisa dihentikan, menyebar dan meluas cepat seperti kanker.

Setelah itu adalah hari-hari penuh doa bagi Nania.

***

Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya
ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga anak-anak.
Terutama anggota keluarganya yang baru, si kecil. Bayi itu sungguh menakjubkan,
fisiknya sangat kuat, juga daya hisapnya. Tidak sampai empat hari,
mereka sudah boleh membawanya pulang.

Mama, Papa, dan ketiga saudara Nania terkadang ikut menunggui Nania di rumah sakit,
sesekali mereka ke rumah dan melihat perkembangan si kecil. Walau tak banyak,
mulai terjadi percakapan antara pihak keluarga Nania dengan Rafli.

Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit,
kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja
mengerti dan memberikan izin penuh.
oh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan.

Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil,
dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat
dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka,
melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra..

Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya.

Nania, bangun, Cinta? Kata-kata itu dibisikkannya berulang-ulang sambil mencium tangan,
pipi dan kening istrinya yang cantik.

Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah,
Rafli masih berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit,
mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra.
Kadang lelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya
dengan suara pelan. Memberikan tambahan di bagian ini dan itu.
Sambil tak bosan-bosannya berbisik,

Nania, bangun, Cinta? Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud dan permohonan.
Asalkan Nania sadar, yang lain tak jadi soal.
Asalkan dia bisa melihat lagi cahaya di mata kekasihnya, senyum di bibir Nania,
semua yang menjadi sumber semangat bagi orang-orang di sekitarnya, bagi Rafli.

Rumah mereka tak sama tanpa kehadiran Nania. Anak-anak merindukan ibunya.
Di luar itu Rafli tak memedulikan yang lain, tidak wajahnya yang lama tak bercukur,
atau badannya yang semakin kurus akibat sering lupa makan.

Ia ingin melihat Nania lagi dan semua antusias perempuan itu di mata, gerak bibir,
kernyitan kening, serta gerakan-gerakan kecil lain di wajahnya yang cantik.
Nania sudah tidur terlalu lama.

Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab.
Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya.

Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania
dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan airmata
yang meleleh.

Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi.

Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa.
Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir.
Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu.
Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah
dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania
seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.

Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur.
Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur.
Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu.
Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh?

Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania,
membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia.
Setidaknya di mata Rafli.

Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar.
Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran, nonton bioskop,
rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli,
melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu bertahun-tahun.

Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya.
Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli
yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari.
Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat.

Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan,
juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba,
namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik.

Baik banget suaminya! Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua!

Nania beruntung! Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya.

Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang
penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam!

Bisik-bisik serupa juga lahir dari kakaknya yang tiga orang, Papa dan Mama.

Bisik-bisik yang serupa dengungan dan sempat membuat Nania makin frustrasi,
merasa tak berani, merasa?

Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian.
Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik,
barangkali selamanya akan selalu begitu. Hanya saja,
bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi?

Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka..
Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan.

Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua,
anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati,
kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi sempurna.
Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia,
meski karir telah direbut takdir dari tangannya.

Waktu telah membuktikan segalanya.
Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania

Pertolongan Pertama Pada Penderita Stroke

( Dengan cara mengeluarkan darah pada setiap ujung jari tangan dan ujung
daun telinga )
Ada satu cara terbaik untuk memberikan pertolongan pertama kepada
orang yang mendapat serangan STROKE.
Cara ini selain dapat menyelamatkan nyawa si penderita , juga tidak
menimbulkan efek sampingan apapun.
Pertolongan pertama ini dijamin merupakan pertolongan GAWAT DADURAT
yang dapat berhasil 100%.Sebagaimana diketahui , orang yang mendapat
serangan STROKE , seluruh darah di tubuh akan mengalir sangat kencang
menuju pembuluh darah di otak.
Apabila kegiatan pertolongan diberikan terlambat sedikit saja , maka
pembuluh darah pada otak tidak akan kuat menahan aliran darah yang
mengalir dengan deras dan akan segera pecah sedikit demi sedikit.
Dalam menghadapi keadaan demikian jangan sampai panik tetapi harus
tetap tenang.
Si penderita harus tetap berada di tempat semula dimana ia terjatuh ( Mis
: di kamar mandi, kamar tidur, atau dimana saja )

JANGAN DIPINDAHKAN !!!!

Sebab dengan memindahkan si penderita dari tempat semula akan mempercepat
perpecahan pembuluh darah di otak.
Penderita harus di bantu mengambil posisi duduk yang baik agar tidak
terjatuh lagi , dan pada saat itu pengeluaran darah dapat dilakukan.
Untuk yang terbaik menggunakan JARUM SUNTIK , namun apabila tidak ada
, maka JARUM JAHIT / JARUM PENTUL / PENITI dapat dipakai ~ dengan
terlebih dahulu di-steril-kan dulu dengan cara di bakar diatas api ~
Setelah jarum steril, segera lakukan PENUSUKAN pada 10 UJUNG JARI
TANGAN.
Titik penusukan kira-kira 1 cm dari ujung kuku. Setiap jari cukup di
tusuk 1 KALI SAJA dengan harapan setiap jari mengeluarkan tetes darah.
Pengeluaran darah juga dapat dibantu dengan cara di PENCET apabila
darah ternyata tidak keluar dari ujung jari.
Dalam jangka waktu kira-kira 10 menit , si penderita akan segera sadar
kembali.
Bila mulut si penderita tampak Mencong / Tidak normal , maka KEDUA
DAUN TELINGA si penderita HARUS DITARIK ? TARIK sampai berwarna
kemerah-merahan.
Setelah itu lakukanlah 2 KALI PENUSUKAN pada masing-masing UJUNG
BAWAH TELINGA sehingga darah keluar sebanyak 2 tetes dari setiap ujung
daun telinga.
Dengan demikian dalam beberapa menit bentuk mulut si penderita akan
kembali normal.
Setelah keadaan si penderita pulih dan tidak ada kelainan yang berarti,
maka segera bawa si penderita dengan hati-hati ke dokter atau rumah sakit
terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Sebagai salah satu cara beramal bakti, sebaiknya e-mail ini
di-sebarluas- kan kepada teman-teman, keluarga dan relasi-relasi serta
masyarkat luas, sebab serangan stroke ini dapat terjadi pada siapa saja
dan dimana saja.

PS: Demi nyawa, worth to try kan

Selasa, 11 November 2008

jam gadang

Jam Gadang adalah landmark kota Bukittinggi dan provinsi Sumatra Barat di Indonesia. Simbol khas Sumatera Barat ini pun memiliki cerita dan keunikan karena usianya yang sudah puluhan tahun.Jam Gadang dibangun pada tahun 1926 oleh arsitek Yazin dan Sutan Gigi Ameh. Peletakan batu pertama jam ini dilakukan putra pertama Rook Maker yang saat itu masih berumur 6 tahun. Jam ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur (Sekretaris Kota). Pada masa penjajahan Belanda, jam ini berbentuk bulat dan di atasnya berdiri patung ayam jantan, sedangkan pada masa pendudukan Jepang, berbentuk klenteng. Pada masa kemerdekaan, bentuknya berubah lagi menjadi ornamen rumah adat Minangkabau.

Ukuran diameter jam ini adalah 80 cm, dengan denah dasar 13x4 meter sedangkan tingginya 26 meter. Pembangunan Jam Gadang yang konon menghabiskan total biaya pembangunan 3.000 Gulden ini, akhirnya menjadi landmark atau lambang dari kota Bukittinggi. Ada keunikan dari angka-angka Romawi pada Jam Gadang ini. Bila penulisan huruf Romawi biasanya pada angka enam adalah VI, angka tujuh adalah VII dan angka delapan adalah VIII, Jam Gadang ini menulis angka empat dengan simbol IIII (umumnya IV).
(www.sumbarprov.go.id/)

Longsor di Agam

PADANG, SENIN - Dua dari enam orang korban longsor di Jorong Sasai Kandang dan Toboh, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumbar belum diketahui nasibnya. Masing-masing korban, Syahrul Safar (9) dan Nadir Syam (55) belum ditemukan memasuki hari ke tiga pascabencana.
"Pencarian dua korban pada hari ke tiga terkendala cuaca yang tidak mendukung. Tim SAR tidak bisa bekerja secara optimal karena hujan tiba-tiba turun," kata Camat Malalak, Drs. Dandi Pribadi, ketika dikonfirmasi dari Padang, Senin (10/10). Ia menjelaskan, dengan kondisi cuaca tersebut sehingga pencarian tidak bisa dipaksakan karena khawatir sungai Baburai Malalak meluap lagi dan kondisi tanah masih labil.
Justru itu, pencarian terhadap dua korban dilanjutkan pada (11/11) dan diharapkan cuaca lebih mendukung, sehingga upaya evakuasi lebih optimal. Korban bencana yang disebut galodo oleh warga setempat terjadi Jumat (7/11) itu, sudah ditemukan empat orang, adalah Darius St Makmur (70) dan Asnimar (60), Mediana Saprina (13) dan Nida (45).
Dandi menjelaskan, warga perkampungan yang dilanda bencana alam itu, hingga hari ke tiga pasca kejadian masih khawatir dengan cuaca kurang bersahabat sehingga sebagian masih memilih di pengungsian. Akibat bencana itu, tiga jembatan hanyut parah, tiga tiang listrik roboh, lima rumah rusak dan dua lainnya masih hilang, serta seratusan hektar sawah terendam lumpur dan enam ekor ternak warga hilang.
Secara terpisah, Kepala Bidang Humas dan Inforkom Pemkab Agam, Rahman, mengatakan, pihaknya sudah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada saat turun hujan. Kendati, hujan pada siang hari masih sering turun seperti pada Minggu sore, menyebabkan longsor susulan terjadi dan hari ke tiga pencarian juga terkendala cuaca.
"Kita berharap pada hari ke empat upaya evakuasi hendaknya dua korban bisa ditemukan," kata Rahman.
(sumber : kompas 10 nov 08)

Jumat, 07 November 2008

sound track laskar pelangi

Laskar Pelangi
by. Nidji
Cipt. Nidji

Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya

Laskar pelangi takkan terikat waktu
Bebaskan mimpimu di angkasa
Warnai bintang di jiwa

Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia
Selamanya

Cinta kepada hidup
Memberikan senyuman abadi
Walau hidup kadang tak adil
Tapi cinta lengkapi kita

Laskar pelangi
Takkan terikat waktu
Jangan berhenti mewarnai
Jutaan mimpi di bumi



Ku Bahagia
by. Sherina Munaf
Cipt. Sherina Munaf

Kita bermain-main
Siang-siang hari Senin
Tertawa satu sama lain
Semua bahagia
Semua bahagia

Kita berangan-angan
Merangkai masa depan
Di bawah kerindangan dahan
Semua bahagia
Semua bahagia

Matahari seakan tersenyum

Walau makan susah
Walau hidup susah
Walau tuk senyum pun susah
Rasa syukur ini karena bersamamu juga susah dilupakan
Oh Ku bahagia

Kita berlari-lari
Bersama mengejar mimpi
Tak ada kata tuk berhenti
Semua bahagia
Semua bahagia




Lintang
by. Netral
Cipt. Bagus - Eno - Coki

Lintang… bujang kecil berkulit hitam mengayuh kebut sepedanya
Dlapan puluh kilo setiap hari demi sekolah yang tercinta
Lintang… harta karun terpendam jenius kebanggaan kelas kita
segala ilmu segala pelajaran gampang diserap dicerna

Kau mutiara cahya pelita bintang kejora kami punya
Lintang… Lintang…

Tak Perlu Keliling Dunia
by. Gita Gutawa
Cipt. Erwin Gutawa & Mira Lesmana

Kapur putih yang pucat
Terasa penuh warna
Dan pelangi yang enggan datangpun berbinar

Kertas putih yang pudar
Tertulis seribu kata
Dan kuungkap semua yang sedang kurasa

Dengarkanlah kata hatiku
Bahwa kuingin untuk tetap disini

Tak perlulah aku keliling dunia
Biarkan ku disini
Tak perlula aku keliling dunia
Karna ku tak mau jauh darimu

Dunia boleh tertawa melihatku bahagia
Walau di tempat yang kau anggap tak biasa
Biarkanlah aku bernyanyi berlari berputar menari disini

Tak perlulah aku keliling dunia
Karena kau ada disini
Tak perlulah aku keliling dunia
Kaulah segalanya bagiku dunia



Sahabat Kecil
by. Ipang
Cipt. Dede Kumala & Ipang

Baru saja berakhir
Hujan di sore ini
Menyisakan keajaiban
Kilauan indahnya pelangi

Tak pernah terlewatkan
Dan tetap mengaguminya
Kesempatan seperti ini
Tak akan bisa dibeli

Bersamamu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya

Melawan keterbatasan
Walau sedikit kemungkinan
Takkan menyerah untuk hadapi
Hingga sedih tak mau datang lagi

Bersamamu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya

Janganlah berganti
Tetaplah seperti ini



Waltz Musim Pelangi
by. Floatz
Cipt. Hotma Roni Simamora

Dahanku tampak dari jauh
Dan sepuluh rupa pemuja
Menanti pelangi meski dunia
Tak lagi terpana

Dan tiap-tiap pandang tertuju
Pada gerimis yang dirindu
Akankah kali ini bersamanya lagi
Pelukis langitku?

Berarak-arak awan tertiup
Bergegas cahayapun menyusup
Selapis warna mulai terwujud
Tak dapat namanya kusebut

Berbagi impian sederhana
Menjadi pecinta semesta
Berharap yang terbaik meski dunia
Tak lagi percaya

Bila nanti kita tlah terpisah
Hingga sribu tahun cahaya
Jangan pernah berubah meski hati
Terlalu lelah walau tuk skedar
Bermimpi




Arti Sahabat
by. Garasi

Di saat ku butuh dirimu
Kuinginkan kau di sisiku
Saat kauperlukan hadirku
Kujanjikan ada untukmu

Jangan pernah
TUk menghilang

Kunantikan saat bersama
Penuh cerita dan ceria
Redakan beban yang terasa
Memberi warna dalam jiwa

Ku akan slalu berjanji
Untuk setia sampai nanti
Ku kan slalu ada untukmu
Tuk temani harimu

Jangan pernah
Tuk menghilang
Karna kaulah
Sahabatku

Janjilah kau tak meninggalkanku
Dan janjilah kau tak melupakanku nanti
Dan kita harus slalu menjaga
Arti dari sebuah persahabatan kita ini




Mengejar Harapan
by. Gugun & The Bluesbug

Jejak kecil
Lari mengejar
Matahari.. Keringatnya membasuh pedih
Raut wajah
Beri kisah
Derai tawa
Saat itu tak kan terlupa
Hingga kini tetap bakar jiwaku

Kau berlari
Mengejar
Harapan
Harapan hingga ku di sini
Kau berlari
Mengejar
Harapan hingga ku berdiri
Oooo…

Ada mereka
Kurangkai cerita
Setulus hati
Pancarkan.. Angkasa raya
Walau tetap berjalan dalam mimpi




Bunga Seroja
by. Veris Yamamarno & Mara Kama
Cipt. Husein Bawafi

Mari menyusun seroja bunga seroja
Riasan sanggul remaja putri remaja

Rupa yang elok dimanja jangan dimanja
Pujalah ia oh saja sekedar saja

Mengapa kau bermenung oh adik berhati bingung 2x
Janganlah engkau percaya dengan asmara 2x
ekarang bukan bermenung jangan bermenung 2x
Mari bersama oh adik memetik bunga 2x

Selasa, 04 November 2008

lembar persembahan skripsi ku

“dengarkanlah suara hatimu karena disanalah kamu akan mendapatkan ketenangan jiwa”

Alhamdulillah, akhirnya 12 juni pukul 12.00 wib perjuangan panjang ku ini menemukan
titik terangnya….., Ucapan syukur akan kebesaran Allah Swt yang tlah memberikan kesempatan pada diriku tuk menjalani dan merasakan semua ini…

Terima kasih Tuhan, terima kasih atas pembelajaran yang diberikan pada hambaMu ini, dan ampunilah hambamu ini yg “terkadang harus memilih jalan yang salah untuk menemukan suatu kebenran”

Tak ada yang harus disesalkan, jangan pernah larut dalam suatu masalah,hidup itu saat ini, yang lalu biarlah berlalu jadikan sbagai pedoman,masa depan hanya impian…. Setiap org kan mencari takdirnya sendiri…

Jaln panjang dan berliku, penuh halangan dan rintangan yang mengiringi penulisan skripsi ini tlah membuatku bertambah yakin akan kebesaranNya,..

“sabar dan ikhlas”, dua kata yang makin aku pahami maknanya, gampang mengucapkan tapi susah diamalkan…

Hasil karya ini kupersembahkan bagi semua yang ada di alam ini dan pernah
menjadi bagian dalam hidupku :

Kedua orang tuaku yg sangat aku sayangi, terima kasih tlah melahirkan,membesarkan,mendidik dan memberikan kasih sayang serta do’a dan dukungannya, maafkanlah anakmu ini yg sempat melupakan kalian..

Kakak2ku (Uni Pina (almh), Ni Ok, Da Doni) dan adek2ku (iwan dan Vita), terima kasih atas dukungan dan do’a kalian, serta ponakan2 ku yang di Padang dan di Serang, kalian inspirasi baru bagi ku..

Keluarga besarku yang ada di Lubuk Basung, Bukittinggi, Padang, Pekanbaru,
Serang, Jakarta, Semarang dan dimanapun berada, terima kasih atas do’a, dukungan dan nasehat yang diberikan..

Drs.Ign.Boedhi Hendrarto,MSc. PhD dan Ir. Subiyanto,MSc.PhD, terima kasih atas kesediaannya tuk meluangkan waktu membimbing dan berbagi ilmu serta berdiskusi dengan diri ini, terimakasih atas press mental nya pak, banyak hal yang bisa saya ambil dari ini smua..

Prof.Ir.Supriharyono.MS.PhD dan (Prof.)Dra. Norma Afiati, MSc. PhD, yang tlah berkenan hadir diruang sidang dan memberikan masukan serta mendiskusikan tentang
tulisan ini…

Ir.Suardi M.L; Dr.Ir.Eni Kamal,MSc, bu pit, bang ade, sari dan seluruh staf di
Pusat Studi mangrove dn kawasan pesisir Univ. Bung hatta; bu Upik dan pak wen serta seluruh staf di laboratoriun ilmu tanah, Univ. Andalas, terima ksih atas
bantuan, diskusi, informasi, serta nasehat dan arahan yang diberikan pada saya selama penelitian di lapangan.

pak Satu dan keluarga serta seluruh warga jorong ujuang labuang yg tlah membantu dan mengizinkan sya melakukan penelitian juga bwt mak tileh yg tlah mengizinkan sya nginap dan makan dirumah…

Kawan2 di padang dan Lubuak basuang yang tlah banyak membantu selama penelitian lapangan; ika,Spi (UBH), Irnas,ST, Fiqar,Amie,Wawao, Riko,adekku iwan, BA 4010 BK (thanks tlah mau menemaniku bolak balik sejauh 5000 km, padang-tiku-lubas-bukittinggi-padang).. tak lupa buat Yandi (kincuih) yg tlah menemani pendakian Gn.Marapi….(28 okt’07).

Buat semua yang merasakan dan menjadi korban Gempa Sumatera 12 (7,9 SR) –13(7,7 SR) Sept’07, “ternyata berbeda rasanya ketika jdi korban dan pengamat”, trima kasih ya Allah yg tidak mengizinkan Tsunami mampir di Pantai barat sumatera shg sy bsa
menyelesaikan penelitian ini..

Juga buat kawan2 dalam team relawan gempa jogja 2005, tidur beralaskan tanah beratapkan langit diantara puing2 reruntuhan bangunan, sebuah pengalaman tersendiri, tak ada yg tak mungkin jika Tuhan sudah berkehendak, dalam sekejap smua rata dengan tanah,…

Kawan-kawan di PALAKA UNDIP dari angkatan I – VIII dst., terlalu banyak kenangan yang terukir disini dan gak mungkin aku sebutkan satu persatu…

Kawan diksar Angkatan IV (runggut,sebloh nd kunyil + menying, haha). thanks buat ruang di E 206,, tlah menemaniku dlam “nomaden dan ngegembel”, ngekoz gratis boo…, “petualang sejati takkan pernah menyerah pada keadaan apapun tanpa mengesampingkan takdir illahi”,never ending adventure kawan,….., teruskan perjuangan ini..,, save
our earth, selamatkan mangrove,aku titipkan Palaka pada kalian……. salam lestari….

Thanks atas kerjasamanya buat kawan2 dalam petualangan ke alam ku…

gn.Merbabu (ana2k ikammi, 2004), Slamet (team palaka, 24-26 dec 2004), sumbing
(endang,yani,fristo,fathul, thn 2005), sindoro (th 2005,2007,2008),lawu (gendon, jaya..puasa2 munggah ndezz.), Ciremai (adi nd tri),Arjuno nd Welirang (leo, jalawira sby, 2007,qt memang gila..baru kali ini dpt parner munggah sama2 speed, welirang-arjuno 4 jam dgn potong kompas/bikin jalur sendiri, thanks dah menginspirasikanku tuk
mendapatkan judul skripsi), Marapi (kincuih, 2007), Ungaran (2004-2008), susur pantai jepara (2004), caving goa ciremai nd susur pantai Jogja (2006), susur pantai batang (2007), team lomba lintas alam penggaron 2004 (qt kecepatan 1 jam kawan), team lintas alam tawangmangu(2005) , kawan2 di kesemat (thanks pelajaran mangrovenya),Uksa-387 Undip (thanks latihan selam nd SaR Laut serta fin swimmingnya (pulau panjang – pantai kartini)

Kawan2 di IKAMMI-semarang (ikatan mahasiswa minang), terima kasih tlah menyelamatkanku di St. Twang bln juni th 2003, dan menyemangati ku slama penyusunan skripsi ini, ”sakali laia takambang pantang suruik kabalakang”, terlalu banyak kenangan yg tak terlupakan,jagolah kekompakan dan jan pernah lupo jalan ka pulang…. bilo wak bisa pulang basamo yooo…

Kawan2 di MsP ; fristo lei, dian baim, puji boneng, adi bontot, istriku ai
chun, cintaku endah, adekku ella, endang tomblok, nurdin m top,Soedjiman, bayu, widixs,ni2ng,wulan, deby, shelly, tika, mamet pak lurah,boy, upleks, alex, inul, hawwin, mala, dhany, dina, isna, desiT,desi K, fendi,ifan,angga, afri, astri, yani, raya, angel, adigabrul, agung kobo, wisnu,wulan, ratna,ucup, siwi,sagita, nopex’s,
nobita, isna, martha, faizah,tyas,santi, joko,anton,ari bokep,ari w,etc ……… thanks atas kerjasamanya slama ini, maafin komting kalian yg gk jelas ini, hehehe.,, aku blajar byak dari kalian smua,jangan sampai silturrahmi ini terputus…

Smua penghuni kampuz baik pleburan, tembalang maupun jepara, sungguh banyak kenangan di kampuz ini. Maaf buat penjaga kampz pleburan kalo qt sering bergesekan. Senior2 dan smua junior yg saya kenal maupun tidak. Bapak2/ibu dosen yg berkesan bagi saya, pak agus hartoko (maaf pak kalo gps nya gk sama, nd maaf dh ngilanginnya..), bu ruswahyuni (maaf bu dah banyak membantah dan membuat masalah dgn ibu, tapi gk
apalah ibu punya cara tersendiri tuk ngingat saya, katanya bisa sampai mati ya bu, AAT MSP ’03!!… oiya bu ultah qt sama yaa..),mz bogi (asik juga nongkrong di Bagan,… reunian para mantan calon kadet..).


Kawan2 dalam perjuangan……
nourman,adab,aang,saut,agus,eri,pomo,iwan,syafak,dodi,andi,gatot,teguh,dan smua yg pernah terlibat dalam ”Back to Sea” dan rpt2 ”PKI” terimakasih kwan atas kerjasamanya…, ”revolusi belum berakhir”..,dan maaf buat kwan2 yg ternyata qt harus bersebrangan…

Kawan2 yg ku kenal di lsm IIWC yang memberiku banyak pelajaran, mbk puji,mz dimas, mbk ismi nd mbk metta (thanks transletannya), pak guru, Joanda (smga lo bisa kembali lagi bro), mz soni, febri, mega,bhinuri, vici,na2,tita, pras, oshin, hastin, ayu, lovi, ratih, etc, serta kawan2 di international work camp ku mulai dari ungaran camp, tumpang camp,gambilangu camp, gedong songo camp, mangkang camp dan semua yang tlah memberikn banyak pelajaran berharga dalam hidupku.

Kawan2 dalam pelayaran perdana ”anchovi” th 2004 (Batang-jepara,11 jam),bang astro, mz lilik, mz priyo, mz go2n, mbk ratih. Terima ksih tlah mengizinkan ku tuk ikut mengukir sejarah di kapal itu..

Bapak anwar moosa dan keluarga, terima kasih atas bimbingan dan arahan serta diskusinya selama saya di Semarang, (tante.. maafin dlu kalo rambut saya panjang, kulit hitam, dan gk terurus….)

Kawan2 di tempat yg pernah menjadi perlindunganku, Jl. Tirtosari 1 B,kertanegara Selatan 9, Pleburan IV/I (Baselo),Genuk karanglo,Sriwijaya brt 54, Tunjung Sari no 133, BC palaka, Iwenisari 2 B (Guder) dan semua tempat yang pernah aku tempati, maaf buat kawan2 yg terganggu tidurnya karena ulah ku…

Para ank2 slb ungaran, anak2 jalanan, mbk2 Psk baik jlanan maupun lokalisasi, gays comunity, drugs user, dan kalian semua yang membuat aku mengerti sisi lain dari hidup ini, juga buat SK dan GBL yg tlah memberikan kesmpatan bagiku untuk nginap dan mempelajari kehidupan disana,.,,

Mas ulla thanks buat onani intelektualnya.., kpn qt bs diskusi lagi???

Myf***k brother ”pak de suhenk” kapan munggah maneh?? Nduwe titit
po ra’???

kawan2 di lsm : forum Kipas (kita peduli aids semarang), Asa pkbi, setara,
griya asa, pilar, bintari, etc, yg tlh memberiku bnyk pengalaman nd ilmu yg sgt berarti…,

Kawan2 dalam petualangan NTB th 2004…, fani (sekeluarga, thanks kemurahan
hatinya tlah mengizinkan aku nginap dan makan selama di Mataram),tika, ilmi,boneng, Feny Unram (thanks dah mau jd sobat ku,walau qt bru ketemu skali, keep contact.., ), danang, Hikmah (terima kasih tlah mau menjadi sahabatku dan mengenalkan ttg sisi lain dari alam ini) dan wawan (dompu)…


Kalian2 yg pernah ada dan menemani hari2 ku……..

Risha,Riska ds, thitn,dean,mbk ismi, riska ls,endah,nurmi, widixs,boneng, oshin,
na2, tita, meylinda, ni2, ni2ng, mega sebloh,selvi, mbk metta, eda,ami, icha, dwi, joy, nandoz, walid,chia,yori,bontot,baim,fristo,pajok,ilma (thanks dah menemani hari2
uda ketika bingung), devany (thanks 4 laptop, motor, do’a dan semangat yg pernah diberikan),penghuni baselo, penghuni Guder,dede nd ryan (thanks komputernya), penghuni rumah qt dan smua penghuni alam raya ini, …

Sahabat2 Sma ku..,, Hikmah, Irnas, Ali, Olga, ternyata iktan batin qt tak
mengenal jarak,gmn dg “KEBTTAEFUN Singa wanggo“ apakah perlu di hidupkan lagi???

Kawan2 tim I kkn undip desa pojok, kec. Pulokulon, kab. Grobogan, (tri joko,endang, ester, sugeng, tina), semoga qt bsa ttp komunikasi nd jgnpernah ada niat memutus silturrahmi ini…, byk kenangan selama didesa kawan,”pilkades yg complicated”…..ternyta qt bsa melaluinya..


Kawan2 di team asisten Planktonologi 2005-2007, MPI (2006-2008), Rehab. Dan restocking (2007-2008), dan smua praktikanku terima ksih atas kerjasamanya…

Bapak2 sopir, masinis, pilot, nakhoda, tukang ojek, tukang tambal ban,pengamen, tukang becak dan semua rumah makan yang tersebar dari lintas sumatera-pantura-bali-lombok-sumbawa (terima kasih tlah mau menjadi tempat persinggahanku) dan smua yg tlah berperan dalam perjalanan ini… thanks for all…..

”Ketika ingin tetap meneruskan hidup berarti harus siap untuk disakiti dan
menyakiti, ku persembahkan juga tulisan ini buat orang2 yg pernah aku sakiti dan menyakiti diriku, jangan pernah ada dendam dan jangan pernah ada niat tuk memutuskn silaturrahmi…”

Buat smua yg tlah menjadi inspirasiku……

Dan seseorang disana yg setia menantiku…

(walau ku blm tau siapakah dirimu)…


”di balik kesusahan pasti ada kemudahan”

karatau madang di ulu

Babuah babungo balun

Marantau bujang da ulu

Dirumahpaguno balun..

Sebuah pantun dari ranah minang yg tlah menginspirasikanku tuk pergi
merantau…

”jika kamu mencintai sesuatu, maka tinggalkanlah agar cintamu akan bertambah”

Terima kasih

Thank
you

Khamsahamida

Arigthou…

Salam lestari……!!!!!!

Aat

K2A003 043; P-04/037-Ad

Idealisme adalah kekayaan terakhir yang dimiliki oleh anak muda…

Petualangan belum berakhir…….

Danau Maninjau

Danau Maninjau di Sumatera Barat adalah satu dari danau yang paling menakjubkan di Indonesia. Danau vulkanik ini terletak kurang lebih 461 meter di atas permukaan laut. Dengan ukuran kurang lebih 100 meter persegi dengan kedalaman maksimum 500 meter, danau ini memiliki sebuah legenda yang berkaitan. Berdasarkan legenda di ranah Minang mengenai "Bujang Sembilan", salah satu di antaranya meninggal dengan cara menceburkan diri ke dalam kawah. Kawah ini kemudian membesar dan di kemudian hari terbentuklah danau di sini.

Danau Maninjau memiliki resor berbintang lima yang berada di puncak bukit. Dengan pemandangan yang menyenangkan dan menenangkan hati, menginap di daerah Maninjau akan menjadi pengalaman yang mengesankan.
Desa Maninjau terletak di samping danau. Buya HAMKA, salah satu sastrawan terkenal di Indonesia, dilahirkan di sini. HAMKA menulis buku yang berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk yang fenomenal itu. Figur terkenal lainnya yang dilahirkan di sini adalah Rangkayo Rasuna Said, salah satu pahlawan nasional di Indonesianya. Nama perempuan ini diabadikan sebagai salah satu jalan protokol di Jakarta.


Maninjau Lake. Source from loola.net

Cara Mencapai Daerah ini
Terletak 35 kilometer dari kota Bukittinggi, Anda dapat menyewa mobil untuk mencapai daerah Danau Maninjau. Angkutan umum juga banyak tersedia.
Tempat Menginap
Berbagai penginapan atau hotel di wilayah Bukittinggi. Anda juga dapat menginap di resor Danau Maninjau.
Berkeliling
Dengan menggunakan mobil atau angkutan umum, Anda dapat menikmati pemandangan yang spektakuler.
Tempat Bersantap
Anda dapat memuaskan lapar dan dahaga di restoran-restoran terdekat, atau dapat juga di daerah hotel atau penginapan. Makanan Sumatera Barat terkenal pedas, jadi pandai-pandai lah memilih.

Buah Tangan
Songket, atau aneka produk terbuat dari songket khas Sumatera Barat (berupa sandal, sepatu, tas, tempat koin, dan lain sebagainya), juga pernak-pernik unik lainnya tersedia. Anda juga dapat membeli oleh-oleh berupa makanan kering khas Sumatera Barat seperti keripik singkong pedas.



Lake Of Maninjau. Source from travelblog.org
Yang Dapat Anda Lihat Atau Lakukan
Selain mengagumi pemandangan yang ada, Anda dapat berekreasi di danau, walaupun fasilitas terbatas. Sayangnya, karena di daerah ini busana minim/renang yang ketat dianggap kurang sopan, maka bagi yang ingin berenang tidak dapat melakukannya di Danau Maninjau. Anda dapat berenang di resor atau berbagai hotel yang menyediakan fasilitas kolam renang. Di resor Maninjau Anda juga dapat mengunjungi fitness center dan jogging track yang tersedia.
Tips
Hormati penduduk setempat. Berpakaianlah secara kasual namun sopan. Untuk menikmati Danau Maninjau sepenuhnya, menginaplah di Resor Danau Maninjau.

waspada bagi pencaker

Daftar Perusahaan yg di Black List oleh Para Blogger, kalo ada yang mau nambahin silahkan, sebagai bahan acuan menangkal penipuan dari mafia pencari kerja :
EGA corp
PT Hati Raja Jaya
MITRA UTAMA GLOBAL
PT SAG
MAXGAIN
PT.MAXINDO
Graha Finesa - BBJ
PT HARJAYA Group
PT GOLDMANY INDONESIA
PT GOLDMANY INDONESIA
PT GAMA PRIMA KARYA
Pesanku: Jangan mau datang interview kalo kalian di panggil perusahaan2 diatas mereka telah banyak makan korban. Ujung-ujungnya kita harus ngeluarin modal yang tidak dikit. Kenapa sih masih banyak orang yang bisa tenang makan uang orang dengan cara tidak bener…???

Senin, 03 November 2008

biografy

Terlahir di salah satu kota kecil di kaki bukit barisan, tepatnya Lubuk Basung sekitar 110 km dari kota Padang. Masa kecil dilewati di tanah kelahiran walaupun sempat mencicipi sejuknya kota bukittinggi beberapa tahun sebelum masuk sekolah Dasar bersama Bapak yang bertugas disana. SD sampai SMA di lewati di Lubuk Basung. Tiap jenjang pendidikan mempunyai watak dan tabiat yang berbeda-beda, bahkan wajah pun ikut berubah seiring perkembangan usia.

Pernah mengalami patah tulang pada waktu smp kelas 2 karena saking hobby bermain bola, tetapi sejak kejadian tersebut kebiasaan main bola menjadi berkurang.
SMA mengalihkan hobby pada otomotif, yaitu mengutak-atik motor. Berbekal motor tua bapak dan kawan2 “geng motor” pada waktu itu bisa ikut2an ngebut di jalanan. Beberapa kali berkejaran ma polisi, tapi untung yang kena tilang Cuma sekali itupun Rp. 5000,- perak ( terpaksa berhenti cz gak da pilihan lain, hehhehe).

Saking gilanya bawa motor jalan2 dari Lubuk basung – bukittingi tanpa bawa stnk nd gk punya sim, pernah di kejar polisi tapi polisinya kalah nekad di tikungan, hehhehhe. Dari Padang ke Lubuk basung pernah ditempuh dalam waktu lebih kurang 1 jam. Motor yang sempat menjadi bagian hidup “soulmate” ini pun pernah membawa menuju 160 km/jam…. Wao asik juga… (sampai skg belum pernah bisa menyamai rekor itu lagi..) sebuah kegilaan di masa remaja.

Memasuki kelas 3 sma gejala penyakit yang berhubungan dengan paru2 mulai terasa, akhirnya memutuskan untuk berobat dan meninggalkan dunia jalanan selain factor jiwa. Karena banyaknya teman2 yang menghadap Tuhan di jalanan…
Rajin olah raga dan makan teratur telah membuat fisik kembali kuat, sehinggga terbersit keinginan tuk mendaftar menjadi Kadet AAL, dengan semangat dan latihan serta focus menghadapi UAN. Selesai UAN lgsg berangkat tes AAL di padang, satu persatu tes dilewati dan sampai lulus tes ke 6 (tes terakhir di daerah), tinggal pantokhir di Surabaya. Sambil melengkapi berkas untuk pantokhir panggilan dar Universitas Diponegoro dating, dan menyatakan saya diterima melalui PSSB. Bingung harus memilih, cz waktunya bersamaan… pilihan hidup pertama yang kurasa paling berat . ..

Setelah memantapkan hati, akhirnya terdampar juga di semarang sendirian, kota yang belum pernah di kenal sama sekali. Jangankan semarang, pulau jawa aja baru pertama kali di injakkan (2003). Dengan bantuan senior2 dari IKAMMI (genk nya anak Padang di Semarang) perlahan aq bisa mengenal kota lumpia ini. Kenekatan demi kenekatan berlanjut, minggu2 pertama tepatnya hari kedua sudah nekad bermain ke simpang 5 berdua (sama2 bru nyampe smg), walhasil balik ke pleburan harus berjam2 karena melewati jalan yang panjang, hehehhe (kata org nyasar…)..

Yang parah lagi, sebulan kemudian sudah nyampe di Jogja bersama 4 org kwn2 anak bru juga (eda,ami,icha,yori).. hahhaha.. (ini lebih parah) lagi malam2 nyampe jogja dan nyasar……. Susahnya nyari tempat nginap….. 2 hari bermain di jogja dilanjutkan main ke Borobudur… modal sok tau akhirnya nyampe juga di salah satu situs keajaiban dunia (waktu itu).

Hari2 kuliah yg penuh semangat…. Walau terkadang masih sering mempertanyakan tentang langkah mengambil ke UNDIP sudah benar apa blm?? Knp saya bisa sampai di Semarang???? Terkadang ada rasa penyesalan tapi keyakinan bahwa jalan hidup sudah mengantarkan ke kota ini dan pasti akan dapat pelajran yg sgt berharga.

Dengan meyakinkan bahwa semarang adalah kota harapan buat masa depan saya bertahap mulai mengenali dan akrab dengan kota ini. Dengan mengikuti berbagai kegiatan di kampus maupun diluar telah membuat aq nyaman tinggal di kota ini dan melupakan rasa bosan. Malahan aq lebih mengenal semarang daripada kampong sendiri….

Dari semarang aq bisa mengenal dan mampir dikota2 di jawa, bali, Lombok, Sumbawa, begitu juga sumatera. Aq bisa mengenal org2 dan budaya dari berbagai penjuru nusantara maupun dunia. Masih teringat ketika aq menysuri pantura dari semarang – Surabaya – bali – mataram – Dompu – Bima (januari 2004). Keberangkatan yg tidak diketahui ortu, tp sangat berkesan.., aq bisa sampai di pulau Sumbawa???... setengah tidak percaya cz kesana sendirian hanya berbekal alamat salah seorang teman SMA yg tinggal disana. Asik sebuah kenangan yg takkan pernah aq lupakan..

Semasa kuliah hidup tidak teratur, badan kurus, makan seadanya (walau lmyans erring juga makan Padang), tempat tinggal gk jelas(pernah gk punya kos stahun), jarang mandi, jarang ganti baju, rambut acak2an, kulit tambah hitam…, rajin naik turun gunung, ke pantai dan laut. Tapi kenangan itu akan tetap kuingat… Banyak kenangan selama kuliah, baik, buruk, senang, sedih, etc ( thanks for all yg tlah menemani dan mengisi kehampaan hati q)……

Juni 2008, setelah 4 tahun 9 bulan kuliah akhirnya Undip menyuruh hengkang dgn meluluskan ujian skripsiq. Agustus baru menerima ijazah dan terpaksa harus bergabung dengan jutaan pencari kerja di seantero jagat ini..

Sekarang… harus sabar dan sabar dalam mendapatkan pekerjaan yang sesuai.. Ternyata jauh lebih berat setelah lulus, dari pada ngurus skripsi.. di sini bertambah lagi kebesaran Nya yang bisa diambil hikmahnya…

Banyak Hikmah yang tersembunyi dalam perjalanan hidup ini. Apalagi saat ku buka diary (catatan perjalanan) yg pernah kutulis shg membuat tersenyum dan bersemangat lagi, apalagi ketika banyak masalah dan kehilangan arah….

Hadapilah dengan senyuman…, sabar… dan ikhlas… serta semangat!!!!!!!....

Smga Tuhan memberikan jalan terbaik…….. amin………

Setiap orang akan mencari takdirnya sendiri

“dengarkanlah kata hatimu karena disanalah kamu akan mendapatkan ketenangan jiwa”