Selasa, 11 November 2008

Longsor di Agam

PADANG, SENIN - Dua dari enam orang korban longsor di Jorong Sasai Kandang dan Toboh, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumbar belum diketahui nasibnya. Masing-masing korban, Syahrul Safar (9) dan Nadir Syam (55) belum ditemukan memasuki hari ke tiga pascabencana.
"Pencarian dua korban pada hari ke tiga terkendala cuaca yang tidak mendukung. Tim SAR tidak bisa bekerja secara optimal karena hujan tiba-tiba turun," kata Camat Malalak, Drs. Dandi Pribadi, ketika dikonfirmasi dari Padang, Senin (10/10). Ia menjelaskan, dengan kondisi cuaca tersebut sehingga pencarian tidak bisa dipaksakan karena khawatir sungai Baburai Malalak meluap lagi dan kondisi tanah masih labil.
Justru itu, pencarian terhadap dua korban dilanjutkan pada (11/11) dan diharapkan cuaca lebih mendukung, sehingga upaya evakuasi lebih optimal. Korban bencana yang disebut galodo oleh warga setempat terjadi Jumat (7/11) itu, sudah ditemukan empat orang, adalah Darius St Makmur (70) dan Asnimar (60), Mediana Saprina (13) dan Nida (45).
Dandi menjelaskan, warga perkampungan yang dilanda bencana alam itu, hingga hari ke tiga pasca kejadian masih khawatir dengan cuaca kurang bersahabat sehingga sebagian masih memilih di pengungsian. Akibat bencana itu, tiga jembatan hanyut parah, tiga tiang listrik roboh, lima rumah rusak dan dua lainnya masih hilang, serta seratusan hektar sawah terendam lumpur dan enam ekor ternak warga hilang.
Secara terpisah, Kepala Bidang Humas dan Inforkom Pemkab Agam, Rahman, mengatakan, pihaknya sudah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada saat turun hujan. Kendati, hujan pada siang hari masih sering turun seperti pada Minggu sore, menyebabkan longsor susulan terjadi dan hari ke tiga pencarian juga terkendala cuaca.
"Kita berharap pada hari ke empat upaya evakuasi hendaknya dua korban bisa ditemukan," kata Rahman.
(sumber : kompas 10 nov 08)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar