Senin, 03 November 2008

biografy

Terlahir di salah satu kota kecil di kaki bukit barisan, tepatnya Lubuk Basung sekitar 110 km dari kota Padang. Masa kecil dilewati di tanah kelahiran walaupun sempat mencicipi sejuknya kota bukittinggi beberapa tahun sebelum masuk sekolah Dasar bersama Bapak yang bertugas disana. SD sampai SMA di lewati di Lubuk Basung. Tiap jenjang pendidikan mempunyai watak dan tabiat yang berbeda-beda, bahkan wajah pun ikut berubah seiring perkembangan usia.

Pernah mengalami patah tulang pada waktu smp kelas 2 karena saking hobby bermain bola, tetapi sejak kejadian tersebut kebiasaan main bola menjadi berkurang.
SMA mengalihkan hobby pada otomotif, yaitu mengutak-atik motor. Berbekal motor tua bapak dan kawan2 “geng motor” pada waktu itu bisa ikut2an ngebut di jalanan. Beberapa kali berkejaran ma polisi, tapi untung yang kena tilang Cuma sekali itupun Rp. 5000,- perak ( terpaksa berhenti cz gak da pilihan lain, hehhehe).

Saking gilanya bawa motor jalan2 dari Lubuk basung – bukittingi tanpa bawa stnk nd gk punya sim, pernah di kejar polisi tapi polisinya kalah nekad di tikungan, hehhehhe. Dari Padang ke Lubuk basung pernah ditempuh dalam waktu lebih kurang 1 jam. Motor yang sempat menjadi bagian hidup “soulmate” ini pun pernah membawa menuju 160 km/jam…. Wao asik juga… (sampai skg belum pernah bisa menyamai rekor itu lagi..) sebuah kegilaan di masa remaja.

Memasuki kelas 3 sma gejala penyakit yang berhubungan dengan paru2 mulai terasa, akhirnya memutuskan untuk berobat dan meninggalkan dunia jalanan selain factor jiwa. Karena banyaknya teman2 yang menghadap Tuhan di jalanan…
Rajin olah raga dan makan teratur telah membuat fisik kembali kuat, sehinggga terbersit keinginan tuk mendaftar menjadi Kadet AAL, dengan semangat dan latihan serta focus menghadapi UAN. Selesai UAN lgsg berangkat tes AAL di padang, satu persatu tes dilewati dan sampai lulus tes ke 6 (tes terakhir di daerah), tinggal pantokhir di Surabaya. Sambil melengkapi berkas untuk pantokhir panggilan dar Universitas Diponegoro dating, dan menyatakan saya diterima melalui PSSB. Bingung harus memilih, cz waktunya bersamaan… pilihan hidup pertama yang kurasa paling berat . ..

Setelah memantapkan hati, akhirnya terdampar juga di semarang sendirian, kota yang belum pernah di kenal sama sekali. Jangankan semarang, pulau jawa aja baru pertama kali di injakkan (2003). Dengan bantuan senior2 dari IKAMMI (genk nya anak Padang di Semarang) perlahan aq bisa mengenal kota lumpia ini. Kenekatan demi kenekatan berlanjut, minggu2 pertama tepatnya hari kedua sudah nekad bermain ke simpang 5 berdua (sama2 bru nyampe smg), walhasil balik ke pleburan harus berjam2 karena melewati jalan yang panjang, hehehhe (kata org nyasar…)..

Yang parah lagi, sebulan kemudian sudah nyampe di Jogja bersama 4 org kwn2 anak bru juga (eda,ami,icha,yori).. hahhaha.. (ini lebih parah) lagi malam2 nyampe jogja dan nyasar……. Susahnya nyari tempat nginap….. 2 hari bermain di jogja dilanjutkan main ke Borobudur… modal sok tau akhirnya nyampe juga di salah satu situs keajaiban dunia (waktu itu).

Hari2 kuliah yg penuh semangat…. Walau terkadang masih sering mempertanyakan tentang langkah mengambil ke UNDIP sudah benar apa blm?? Knp saya bisa sampai di Semarang???? Terkadang ada rasa penyesalan tapi keyakinan bahwa jalan hidup sudah mengantarkan ke kota ini dan pasti akan dapat pelajran yg sgt berharga.

Dengan meyakinkan bahwa semarang adalah kota harapan buat masa depan saya bertahap mulai mengenali dan akrab dengan kota ini. Dengan mengikuti berbagai kegiatan di kampus maupun diluar telah membuat aq nyaman tinggal di kota ini dan melupakan rasa bosan. Malahan aq lebih mengenal semarang daripada kampong sendiri….

Dari semarang aq bisa mengenal dan mampir dikota2 di jawa, bali, Lombok, Sumbawa, begitu juga sumatera. Aq bisa mengenal org2 dan budaya dari berbagai penjuru nusantara maupun dunia. Masih teringat ketika aq menysuri pantura dari semarang – Surabaya – bali – mataram – Dompu – Bima (januari 2004). Keberangkatan yg tidak diketahui ortu, tp sangat berkesan.., aq bisa sampai di pulau Sumbawa???... setengah tidak percaya cz kesana sendirian hanya berbekal alamat salah seorang teman SMA yg tinggal disana. Asik sebuah kenangan yg takkan pernah aq lupakan..

Semasa kuliah hidup tidak teratur, badan kurus, makan seadanya (walau lmyans erring juga makan Padang), tempat tinggal gk jelas(pernah gk punya kos stahun), jarang mandi, jarang ganti baju, rambut acak2an, kulit tambah hitam…, rajin naik turun gunung, ke pantai dan laut. Tapi kenangan itu akan tetap kuingat… Banyak kenangan selama kuliah, baik, buruk, senang, sedih, etc ( thanks for all yg tlah menemani dan mengisi kehampaan hati q)……

Juni 2008, setelah 4 tahun 9 bulan kuliah akhirnya Undip menyuruh hengkang dgn meluluskan ujian skripsiq. Agustus baru menerima ijazah dan terpaksa harus bergabung dengan jutaan pencari kerja di seantero jagat ini..

Sekarang… harus sabar dan sabar dalam mendapatkan pekerjaan yang sesuai.. Ternyata jauh lebih berat setelah lulus, dari pada ngurus skripsi.. di sini bertambah lagi kebesaran Nya yang bisa diambil hikmahnya…

Banyak Hikmah yang tersembunyi dalam perjalanan hidup ini. Apalagi saat ku buka diary (catatan perjalanan) yg pernah kutulis shg membuat tersenyum dan bersemangat lagi, apalagi ketika banyak masalah dan kehilangan arah….

Hadapilah dengan senyuman…, sabar… dan ikhlas… serta semangat!!!!!!!....

Smga Tuhan memberikan jalan terbaik…….. amin………

Setiap orang akan mencari takdirnya sendiri

“dengarkanlah kata hatimu karena disanalah kamu akan mendapatkan ketenangan jiwa”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar